Keseruan Run'nshine GIK UGM 2025 bersama Kahgama dan Sirah Travel
Sejak dini hari, langit Yogyakarta masih gelap ketika ribuan peserta sudah mulai berdatangan menuju kawasan Universitas Gadjah Mada. Antusiasme begitu terasa, wajah-wajah penuh semangat dengan seragam olahraga warna-warni menandai dimulainya sebuah momen besar: Run’nshine GIK UGM 2025 bersama Kahgama dan Sirah Travel. Acara yang kemudian lebih dikenal dengan Run’nshine 2025 ini bukan sekadar lomba lari, melainkan perayaan kebersamaan yang menyatukan mahasiswa, alumni, masyarakat, dan pecinta olahraga dari berbagai penjuru.
Bunyi musik pengiring dan sorak-sorai panitia yang menyambut kedatangan peserta menambah suasana semakin hangat. Meski jarum jam baru menunjuk pukul 04.00, energi positif sudah memenuhi udara. Saat gerbang resmi dibuka, gelombang peserta berbondong-bondong masuk, mengisi area start dengan wajah penuh senyum.
Perlahan, pagi itu menjelma menjadi sebuah panggung besar di mana sportivitas, persahabatan, dan hiburan bertemu dalam satu ruang waktu. Dimulai dengan pembukaan meriah oleh MC pada pukul 05.00, suasana semakin hidup ketika para pacer memandu peserta melakukan pemanasan bersama. Gerakan ringan, teriakan penyemangat, dan tawa peserta membuat semua lupa bahwa hari masih sangat pagi. Setelah tubuh terasa hangat, para pelari pun siap menantikan momen pelepasan.
Namun, sebelum memulai perjalanan lari, para peserta diberi pengarahan penting melalui video safety briefing yang disiapkan oleh tim operasional GIK. Ini bukan sekadar formalitas; pengarahan ini memastikan setiap peserta memahami jalur, aturan, dan prosedur keselamatan. Setelah itu, suasana menjadi khidmat ketika seluruh peserta berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Hymne UGM. Momen kebangsaan ini menjadi pengingat bahwa semangat lari bukan hanya soal fisik, melainkan juga kebanggaan terhadap tanah air dan almamater.
Suasana semakin menyentuh saat doa dipanjatkan oleh Ustadz Zuhair, disusul sambutan penuh semangat dari Ketua Yayasan UGM, Prof. Dr. Drs. Paripurna Sugarda. Beliau menekankan arti kebersamaan, semangat sportivitas, dan pentingnya acara ini sebagai jembatan antara universitas dan masyarakat.
Detik yang paling ditunggu akhirnya tiba pada pukul 05.30. Dengan penuh gegap gempita, peserta kategori 10K dilepas secara resmi. Sang Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, bersama perwakilan penting lainnya, mengibarkan bendera tanda dimulainya lomba. Tepuk tangan dan teriakan penyemangat membahana, mengiringi langkah awal para pelari. Hanya berselang 15 menit kemudian giliran peserta kategori 5K yang dilepas. Pelepasan ini semakin istimewa karena melibatkan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, serta tokoh penting lain yang menambah prestise acara.
Barisan pelari membanjiri jalanan kampus UGM. Mereka berlari bukan hanya untuk mencapai garis akhir, tetapi juga untuk menikmati setiap detik kebersamaan. Ada yang serius mengejar waktu terbaik, ada pula yang santai berlari bersama keluarga dan sahabat. Pemandangan ini menjadi bukti bahwa Run’nshine 2025 adalah ajang untuk semua kalangan.
Sekitar pukul 06.00, peserta mulai tiba di garis finis. Senyum lebar, pelukan, dan tos antar-pelari menjadi pemandangan yang tak terlupakan. Keringat bercucuran, tetapi semangat tetap membara. Panitia dengan sigap menyambut setiap pelari yang menyelesaikan perjalanan mereka, membagikan medali finisher sebagai simbol pencapaian.
Tak berhenti di situ, panggung hiburan sudah menanti. Dimulai dengan sesi Zumba, para peserta diajak kembali bergerak dengan iringan musik energik. Gelak tawa bercampur dengan teriakan semangat membuat suasana semakin hidup. Setelah itu, sorotan tertuju pada sesi pengumuman doorprize, di mana hadiah-hadiah menarik membuat peserta semakin antusias.
Rektor UGM kemudian naik ke panggung untuk memberikan sambutan resmi. Kata-kata beliau penuh apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung dan kepada peserta yang hadir, menjadikan momen ini semakin berkesan.
Puncak keseruan belum berhenti. Setelah sambutan, panggung diguncang oleh penampilan Korekayu, menghadirkan konser penuh energi yang membuat peserta ikut bernyanyi dan menari. Disusul kemudian dengan pengumuman doorprize utama untuk kategori 10K dan 5K yang semakin menambah semarak suasana. Tak ketinggalan, sesi pengumuman kostum terbaik memunculkan tawa dan kekaguman, karena banyak peserta yang datang dengan gaya unik dan kreatif.
Namun yang paling ditunggu adalah penampilan Sal Priadi, penyanyi dengan suara khas yang berhasil menciptakan suasana intim di tengah ribuan peserta. Konser ini menjadi highlight tersendiri, menghadirkan momen reflektif setelah perjalanan panjang sejak subuh.
Akhirnya, tibalah saat penutupan acara pada pukul 10.15. MC dengan hangat menutup rangkaian kegiatan, sekaligus mengumumkan adanya tur Galeri Bulaksumur. Peserta diajak untuk melanjutkan pengalaman mereka dengan menikmati sisi budaya dari UGM, menjadikan acara ini tidak hanya berfokus pada olahraga, tetapi juga pada seni dan sejarah.
Run’nshine 2025 pun resmi berakhir, tetapi semangatnya akan terus hidup di hati setiap peserta. Ini adalah bukti nyata bahwa olahraga, seni, dan budaya bisa berpadu menjadi satu dalam sebuah perayaan kebersamaan. Bagi banyak orang, hari itu bukan sekadar lomba lari. Hari itu adalah tentang energi, semangat, persahabatan, dan kebanggaan menjadi bagian dari keluarga besar UGM.
Lihat keseruannya di Instagram jogja_runnshine!!
